Atheis bertanya "Siapa yang menciptakan Allah?" Pemuda Ini Menjawab hingga Atheis tak berkutik

Atheis bertanya "Siapa yang menciptakan Allah?" Pemuda Ini Menjawab hingga Atheis tak berkutik



seorang Atheis yg memasuki sebuah masjid, dia mengajukan 3 pertanyaan yg hanya boleh dijawab dengan akal. Artinya tidak boleh dijawab dengan dalil, karena dalil itu hanya dipercaya oleh pengikutnya, jika menggunakan dalil (naqli) maka justru diskusi ini tidak akan menghasilkan apa-apa...

Pertanyaan atheis itu adalah:

1. Siapa yg menciptakan Allah?? Bukankah semua yg ada di dunia ada karena ada penciptanya?? Bagaimana mungkin Allah ada jika tidak ada penciptanya?? 

2. Bagaimana caranya manusia bisa makan dan minum tanpa buang air?? Bukankah itu janji Allah di Syurga?? Jangan pakai dalil, tapi pakai akal.... 

3. Ini pertanyaan ketiga, kalau iblis itu terbuat dari Api, lalu bagaimana bisa Allah menyiksanya di dalam neraka?? Bukankah neraka juga dari api?? 

Tidak ada satupun jamaah yg bisa menjawab, kecuali seorang pemuda.

Pemuda itu menjawab satu per satu pertanyaan sang atheis :

1. Apakah engkau tahu, dari angka berapakah angka 1 itu berasal?? Sebagaimana angka 2 adalah 1+1 atau 4 adalah 2+2?? Atheis itu diam membisu..

"Jika kamu tahu bahwa 1 itu adalah bilangan tunggal. Dia bisa mencipta angka lain, tapi dia tidak tercipta dari angka apapun, lalu apa kesulitanmu memahami bahwa Allah itu Zat Maha Tunggal yg Maha mencipta tapi tidak bisa diciptakan??"

2. Saya ingin bertanya kepadamu, apakah kita ketika dalam perut ibu kita semua makan? Apakah kita juga minum? Kalau memang kita makan dan minum, lalu bagaimana kita buang air ketika dalam perut ibu kita dulu?? Jika anda dulu percaya bahwa kita dulu makan dan minum di perut ibu kita dan kita tidak buang air didalamnya, lalu apa kesulitanmu mempercayai bahwa di Syurga kita akan makan dan minum juga tanpa buang air??

3. Pemuda itu menampar sang atheis dengan keras. Sampai sang atheis marah dan kesakitan. Sambil memegang pipinya, sang atheis-pun marah-marah kepada pemuda itu, tapi pemuda itu menjawab : "Tanganku ini terlapisi kulit, tanganku ini dari tanah..dan pipi anda juga terbuat dari kulit dari tanah juga..lalu jika keduanya dari kulit dan tanah, bagaimana anda bisa kesakitan ketika saya tampar?? Bukankah keduanya juga tercipta dari bahan yg sama, sebagaimana Syetan dan Api neraka??

Sang athies itu ketiga kalinya terdiam...

Sahabat, pemuda tadi memberikan pelajaran kepada kita bahwa tidak semua pertanyaan yg terkesan mencela/merendahkan agama kita harus kita hadapi dengan kekerasan. Dia menjawab pertanyaan sang atheis dengan cerdas dan bernas, sehingga sang atheis tidak mampu berkata-kata lagi atas pertanyaannya..

Itulah pemuda yg Islami, pemuda yg berbudi tinggi, berpengtahuan luas, berfikiran bebas...tapi tidak liberal... tetap terbingkai manis dalam indahnya Aqidah...

Ada yg berkata bahwa pemuda itu adalah Imam Abu Hanifah muda. Rahimahullahu Ta'ala...

Wallahu a'lam

Inilah Dua Manusia Pilihan yang Jadi Bendahara Allah di Bumi, Siapa Sajakah?

- Bendahara Allah di muka bumi?
Mungkinkah Allah SWT mengutus manusia untuk menjaga kekayaan-Nya layaknya seorang bendahara? Sebagian dari kita mungkin akan berpikir demikian.

Ternyata Allah SWT sebagai sang Pencipta memiliki kekuasaan tidak terbatas. Dalam segala kuasanya tersebut, Allah SWT mendelegasikan beberapa kekuasaan kepada hamba-hamba-Nya.


Inilah Dua Manusia Pilihan yang Jadi Bendahara Allah di Bumi, Siapa Sajakah?
Sumber: Infoyunik.com
Termasuk dua orang yang merupakan sahabat Nabi berikut ini. Mereka dianggap menjadi bendahara Allah karena memiliki kekayaan yang sangat banyak namun tetap dermawan atas apa yang diterimanya. Lalu siapa mereka yang beruntung ini?

Abu Sulaiman mengatakan, dua manusia pilihan tersebut adalah “Utsman bin Affan dan Abdurrahman bin Auf radhiyallahu ‘anhuma. Keduanya merupakan dua bendahara dari perbendaharaan Allah di bumi-Nya.” Sebab, terangnya, “Keduanya menginfaqkan hartanya dalam taat. Muamalah keduanya adalah untuk Allah dengan kekuatan hati dan ilmunya.”

1. Utsman bi Affan
Utsman bin Affan merupakan sahabat Nabi Muhammad SAW yang merupakan salah satu dari khulafaur rasyidin. Beliau memiliki kemampuan finansial yang lebih dibanding tiga sahabat Nabi termahsyur lainnya.

Bahkan harta khalifah ketiga ini umat Islam ini  hartanya masih tersimpan hingga saat ini. Pundi-pundi uang ini didapatkan karena kedermawanan Utsman semasa hidup. Beliau menyedekahkan harta untuk membeli tanah yang kini menjadi areal perkebunan kurma. Hasilnya perkebunan tersebut setengahnya dibagikan kepada anak-anak yatim dan fakir miskin. Sedang separuhnya lagi disimpan di sebuah bank dengan rekening atas nama Usman bin Affan.

Harta yang tersimpan dalam rekening atas nama Utsman bin Affan yang dikelola kementerian wakaf Arab Saudi tersebut kedepannya akan dibangun hotel. Income tahunan yang diperkirakan akan diraih mencapai lebih 50 juta Riyal.

Sepeninggalnya saja begitu banyak harta yang Ia tinggalkan. Bagaimana pula kala menantu Rasulullah ini masih hidup. Tentu akan semakin banyak harta yang Ia bagikan di Jalan Allah.

Dalam sebuah riwayat disebutkan bahwa Utsman bin Affan merupakan manusia di bumi yang disegani malaikat. Utsman menyedekahkan hartanya saat terjadi perang Tabuk. Ia memberikan 1000 ekor unta,70 ekor kuda, ditambah 1000 dirham, yang nilainya sama dengan sepertiga biaya yang diperlukan untuk peristiwa tersebut.

Utsman dengan kekayaannya juga pernah menyedekahkan 200 ribu dirham untuk membeli sumur saat rakyat pada masa kepemimpinannya mengalami kekeringan.  Tanah di sekitar sumur ini lah yang kemudian ditanami kurma dan hasilnya masih dinikmati hingga saat ini.

Utsman juga dengan kerendahan hatinya menyedekahkan 1000 ekor unta saat masa pemerintahan Abu Bakar As Siddiq mengalami peceklik. Tentu, masih banyak lagi harta kekayaan Utsman yang diberikan untuk Allah Allah.

2. Abdurrahman bin Auf
Bendahara Allah ke dua di muka bumi adalah Abdurrahman bin Auf.  Ia masuk Islam pada masa awal dakwah Rasulullah SAW. Ia termasuk sahabat Nabi yang kaya namun menafkahkannya di Jalan Allah.

Suatu ketika Rasulullah SAW pernah berpidato di hadapan umatnya untuk semangat dalam bersedekah. Dalam kesempatan itu, Abdurrahman bin Auf menyumbang separuh hartanya yang senilai 2000 Dinar atau sekitar Rp 2.4 Milyar. Nilai ini sama dengan jumlah sekarang karena dinar dan dirham tidak berubah. Saat itu kekayaannya masih 4000 Dinar atau Rp 4.8 Milyar.

Atas sedekahnya tersebut, Abdurrahman bin Auf kemudian didoakan Rasulullah SAW yang bunyinya

“Semoga Allah melimpahkan berkahNya kepadamu, terhadap harta yang kamu berikan. Dan Semoga Allah memberkati juga harta yang kamu tinggalkan untuk keluarga kamu.”

Doa ini benar terkabul. Harta yang diberikan Allah kepada Abdurrahman bin Auf semakin bertambah. Pada saat akan berlangsung perang Tabuk, umat Muslim merasa kesusahan karena biaya yang mahal dan medan yang sulit. Terlebih saat itu Madinah sedang dilanda musim panas.

Namun Abdurrahman bin Auf memeloporinya dengan menyumbang dua ratus uqiyah emas. Umar bin Khatab sampai berbisik kepada Rasulullah, dan mengatakan bahwa mungkin saja Abdurrahman bin Auf tidak menyisakan hartanya untuk keluarganya sehingga Ia berdosa.

Abdurrahman bin Auf pernah menyumbangkan seluruh dagangannya yang diangkut dengan 700 unta saat memenuhi jalan Kota Madinah.  Ia juga pernah sedekah secara sembunyi-sembunyi atau terang-terangan antara lain 40,000 Dirham (sekitar Rp 1.4 Milyar uang sekarang), 40,000 Dinar (sekarang senilai +/- Rp 48 Milyar uang sekarang), 200 uqiyah emas, 500 ekor kuda, dan 1,500 ekor unta.  Masih banyak kekayaan Abdurrahman bin Auf yang tidak pernah habis semasa hidupnya.

Dua orang kaya ini senantiasa menjadikan shalat dan jihad sebagai amalan terdepan. Tidak hanya itu, mereka juga tidak lalai dengan harta untuk difoya-foya dengan kesenangan duniawi. Akan tetapi, harta tersebut dimanfaatkan untuk menggapai surga Allah SWT.

Banyak sahabat  tersebut memiliki sifat zuhud atau meninggalkan berbagai hal yang dapat melalaikan mereka dari Allah. Karena memiliki sifat ini maka Allah melimpahkan kepada mereka harta yang halal. Dengan kekayaan yang telah dimiliki para sahabat tersebut tidak lantas membuat mereka menjadi sosok yang cinta duniawi. Akan tetapi mereka hanya mengambil seperlunya saja dan selebihnya digunakan untuk perjuangan di jalan Allah SWT. 

Demikianlah informasi mengenai dua orang manusia yang menjadi bendahara Allah di muka bumi. Sahabat-sahabat Rasulullah merupakan orang-orang yang paling banyak kebaikannya. Sebab mereka hanya mengharapkan akhirat sebagai balasan terbaik atas semua amalan yang dilakukan selama hidup di dunia. Selain itu, mereka juga memiliki keikhlasan dan dalam melakukan kebaikan dan senantiasa mengingat Allah SWT bagaimanapun kondisinya. 


Sumber: Infoyunik.com

Inilah 12 Hal Penyempurna Shalat Yang Wajib di Ketahui Setiap Muslim

- Shalat merupakan ibadah wajib yang
harus dilakukan oleh umat Islam. Seperti yang diketahui bahwa shalat itu  merupakan tiang agama. Namun, banyak kaum muslim yang mulai meninggalkan shalat karena sibuk mengurus duniawi. Atau ada di antara mereka yang melaksanakan shalat namun tidak sesuai dengan syariat Islam.

Padahal sebenarnya, shalat haruslah dilakukan dengan sungguh-sungguh dan penuh kekhusyukan kepada Allah SWT. Selain agar diterima oleh Allah, shalat sesuai dengan syariat yang berlaku juga agar dapat menyempurnakan ibadah shalat itu sendiri.


 Inilah 12 Hal Penyempurna Shalat Yang Wajib di Ketahui Setiap Muslim
Sumber: Infoyunik.com
Ternyata, ada beberapa hal yang harus diperhatikan ketika melaksanakan shalat. Hal-hal tersebut mencakup syarat sah shalat, rukun shalat dan lain sebagainya. Untuk lebih jelas, berikut ini ulasan mengenai 12 hal penyempurna shalat.

1. Ilmu Pengetahuan
Hal pertama yang menjadi penyempurna shalat adalah ilmu pengetahuan.  Seseorang yang hendak mengerjakan shalat harus terlebih dahulu mengetahui tata caranya, apa saja bacaan dalam artian telah datang ilmu pengetahuan mengenai shalat tersebut kepadanya. Seperti yang diketahui, banyak orang masa kini yang melaksanakan shalat tidak sesuai dengan syariat Islam. Mereka tidak melakukan gerakan-gerakan seperti yang dicontohkan oleh Rasulullah SAW.

Contoh lainnya adalah mereka yang melaksanakan shalat berjamaah, namun justru gerakan shalatnya mendahului imam. Ibadah yang dilakukan tersebut bukanlah dengan ilmu pengetahuan dan hal yang demikian ini bisa menjadi penghambat diterimanya shalat oleh Allah SWT.

Nabi SAW bersabda, “Amal sedikit dengan ilmu itu lebih baik, daripada amal banyak tanpa ilmu.”

2. Wudhu
Wudhu merupakan amalan untuk membersihkan anggota wudhu agar menghilangkan hadast kecil. Wudhu biasanya dilakukan ketika akan melaksanakan shalat, sebab wudhu menjadi salah satu syarat sahnya shalat. Jadi apabila seseorang hendak melaksanakan shalat namun mereka tidak mendahuluinya dengan berwudhu, maka tidak sahlah shalat orang tersebut. Sebab, Rasulullah SAW bersabda: “Tidak sah shalat melainkan dengan suci.”

3. Pakaian
Hal selanjutnya yang menjadi penyempurna shalat adalah pakaian yang dikenakan. Ketika shalat hendaklah mengenaikan pakaian yang bersih suci dari segala najis serta menutupi aurat orang tersebut. Apabila hal ini dipenuhi, maka sempurnalah shalat yang dilaksanakan orang tersebut. Allah Ta’ala berfirman, “Pakailah pakaianmu yang bagus pada setiap (memasuki) masjid,” (QS. Al-A’raf: 31).

4. Memelihara Waktu
Banyak fenomena yang terjadi pada saat ini, yakni kaum muslim menunda-nunda waktu shalat mereka karena urusan duniawi. Memelihara waktu maksudnya adalah shalat dengan tepat waktu dan tidak menundanya. Allah Ta’ala berfirman, “Sungguh, shalat itu adalah kewajiban yang ditentukan waktunya atas orang-orang yang beriman,” (QS. An-Nisa: 103).

Selain menjadi salah satu amalan penyempurna shalat, memelihara waktu ini juga mempunyai keutamaan. Di antaranya akan membuat orang menjadi disiplin dalam kegiatan, menjadikan diri sebagai pribadi yang lemah lembut serta dikarunia kesehatan.

5. Menghadap Kiblat
Menghadap kiblat merupakan salah satu syarat sah shalat. Jadi apabila seseorang melaksanakan shalat namun tidak menghadap kiblat, maka shalatnya itu dianggap batal. Adapu kiblat umat muslim dalam melaksankan shalah yakni Ka’bah di kota Mekkah Al-Mukarramah. Allah Ta’ala berfirman:

“Maka hadapkanlah wajahmu ke arah Masjidilharam. Dan di mana saja kamu berada, maka hadapkanlah wajahmu ke arah itu,” (QS. Al-Baqarah: 150).

6. Niat
Niat menjadi salah satu hal yang harus diperhatikan dalam shalat. Karena setiap amalan yang dilakukan tergantung kepada niatnya. Jadi ketika hendak shalat berniatlah sesuai amalan yang hendak dilakukan. Serta niatkanlah dalam hati bahwa setiap amal ibadah itu dilakukan hanya karena Allah Ta’ala.

Nabi SAW bersabda, “Sesungguhnya setiap amal perbuatan itu harus disertai niat, dan balasan bagi setiap amal seseorang adalah sesuai apa yang dia niatkan.”

7. Takbiratul Ihram
Shalat seseorang tidak akan menjadi sempurna apabila mereka tidak melaksanakan rukun shalat Salah satu rukun shalat yaitu takbiratul ihram. Ketika melakukan takbiratul ihram orang yang melaksanakan shalat harus mengucapkan kalimat “Allahu Akbar” dan diiringi dengan mengangkat kedua tangan.

Nabi SAW bersabda, “Yang mengharamkan shalat (dari segala sesuatu yang bukan amalah shalat), adalah takbir dan yang menghalalkannya (dari segala sesuatu yang bukan amalan shalat) adalah salam.”

8. Berdiri
Amalan penyempurna adalah berdiri tegak bagi mereka yang mampu. Allah Ta’ala berfirman:

“Jagalah shalat-shalat dan shalat wustha (shalat Ashar), serta berdirilah untul Allah wa jalla dengan khusyuk,” (QS. Al-Baqarah: 238)

9. Membaca Ayat-Ayat Al-Qur'an
Ketika melaksanakan shalat, orang tersebut haruslah memenuhi rukun-rukun shalat. Salah satunya adalah membaca ayat-ayat Al-Qur’an seperti membaca surat Al-Fatihah dalam setiap rakaatnya. Allah Ta’ala berfirman,

“Karena itu bacalah apa yang mudah (bagimu) dari Al-Quran,” (QS. Al-Muzzammil: 20).

Jika orang melaksanakan shalat namun tidak membaca surat Al-Fatihah maka shalat orang tersebut dianggap batal. Sebab, ada sebuah hadist Muttafaqun’ alaih,

“Tidak ada shalat bagi orang yang tidak membaca Al-Fatihah.”

10. Rukuk
Rukuk juga menjadi salah satu  rukun dalam shalat. Apabila tidak melaksanakan amalan ini, jangankan untuk menyempurnakan shalat bahkan shalat yang dilaksanakan itu dianggap batal. karena Allah Ta’ala berfirman, “Dan rukuklah,” (QS. Al-Baqarah: 43).

Rukuk ini merupakan gerakan membungkuk dan diikuti dengan membaca bacaan zikir di dalam shalat. Jika terlupa untuk melakukan rukuk ketika shalat, maka orang tersebut diwajibkan untuk menambah rakaat serta sujud sahwi untuk mengingatnya.

11. Sujud
Tidak hanya rukuk, sujud juga menjadi salah satu penyempurna shalat seseorang. Sujud diartikan sebagai meletakkan seluruh telapak tangan, kedua lutut, kedua telapak kaki dan kening bersama hidung.

Allah SWT berfirman: Dan sujudlah,” (QS. Al-Hajj: 77).

Pada saat sujud wajah diletakkan dibawah sehingga sederajat dengan telapak kaki untuk tunduk dihadapan Allah SWT, sebab wajah adalah bagian tubuh yang paling tinggi dan paling terhormat. Apabila seseorang yang melaksanakan shalat namun tidak bersujud maka dianggap batallah shalat orang tersebut.

12. Duduk
Hal terakhir yang menjadi penyempurna di dalam shalat yang dilaksankan adalah dengan duduk. Karena Nabi SAW bersabda, “Apabila seseorang telah mengangkat kepalanya dari sujud yang terakhir dan ia duduk kira-kira cukup untuk membaca tasyahud, maka telah sempurna shalatnya.”

Demikianlah ulasan mengenai 12 hal penyempurna shalat. Jika semua hal tersebut telah terpenuhi, maka tambahannya adalah pengerjaan shalat harus dilengkapi  dengan keikhlasan kepada Allah SWT. Semoga kita selalu menjadi hamba-Nya yang bertakwa. ***


Sumber: Infoyunik.com

Tidak akan Mengalami Bahaya Hingga Pagi, Jika Kamu Membaca Kalimat Ini di Malam Hari

-  Ketika Rasulullah mengajarkan satu
kalimat dan menyebutkan keutamaannya, maka keutamaan itu adalah sebuah kepastian. Jika keutamaannya terkait dengan anugerah Allah di dunia, maka orang-orang yang mengamalkan dengan penuh keyakinan, ia akan membuktikan keutamaan itu.


Tidak akan Mengalami Bahaya Hingga Pagi, Jika Kamu Membaca Kalimat Ini di Malam Hari
sumber : muslimahcorner.com
Ada sebuah kalimat yang jika diucapkan tiga kali di awal malam, orang-orang yang membacanya akan dilindungi Allah dari bahaya hingga pagi harinya. Sebaliknya, jika dibaca di pagi hari, Allah akan melindunginya dari bahaya hingga malam tiba.
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:

مَنْ قَالَ بِسْمِ اللَّهِ الَّذِى لاَ يَضُرُّ مَعَ اسْمِهِ شَىْءٌ فِى الأَرْضِ وَلاَ فِى السَّمَاءِ وَهُوَ السَّمِيعُ الْعَلِيمُ ثَلاَثَ مَرَّاتٍ لَمْ تُصِبْهُ فَجْأَةُ بَلاَءٍ حَتَّى يُصْبِحَ وَمَنْ قَالَهَا حِينَ يُصْبِحُ ثَلاَثَ مَرَّاتٍ لَمْ تُصِبْهُ فَجْأَةُ بَلاَءٍ حَتَّى يُمْسِىَ  

“Barang siapa membaca Bismillaahilladzii laa yadlurru ma’as mihi syai’un fil ardhi wa laa fis samaa’i wa huwas samii’ul ‘aliim (Dengan nama Allah yang bila disebut, segala sesuatu di langit dan di bumi tidak akan berbahaya dan Dia Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui) tiga kali maka ia tidak akan ditimpa bahaya apapun hingga pagi hari. Dan barangsiapa membacanya tiga kali di pagi hari, niscaya ia tidak akan ditimpa bahaya apa pun hingga malam tiba” (HR. Abu Daud, hadits senada juga diriwayatkan oleh Tirmidzi dan Ibnu Majah)
Aban bin Utsman bin Affan adalah salah seorang yang membuktikan dahsyatnya kalimat yang disabdakan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam ini. Putra Utsman dari istri bernama Ummu Amru binti Jundub itu biasa membaca kalimat tersebut dan ia tidak pernah mengalami bahaya apapun pada hari-hari ketika ia membacanya.

Suatu hari ia mengalami kelumpuhan. Rupanya di hari itu, ia lupa membaca kalimat ini. “Demi Allah, saya lupa doa ini,” kata Aban seperti diabadikan Imam Tirmidzi Sunan-nya, “Telah berlaku ketentuan Allah kepada saya.”

Demikianlah skenario Allah. Dia melindungi hambaNya yang membaca kalimat doa tersebut dari bahaya sebagaimana keutamaan yang disebutkan RasulNya. Jika Dia berkehendak seorang hamba ditimpa bahaya, hamba itu akan dilupakan membaca kalimat doa tersebut. Wallahu a’lam bish shawab.

sumber : (bersamadakwah.com

Kisah Seorang Gadis Cantik Jelita Yang Memesan Kamar Di Neraka dan Akhirnya Tekabul, Merinding!

- Baca dan hayati sepenuhnya cerita
di bawah ini yang benar – benar terjadi di bumi islam sendiri yaitu Iskandariah , Mesir. Moga kisah yang cukup menyayat hati ini akan menyadarkan kita semua dari terus leka dengan permainan dunia yang melalaikan.


 Kisah Seorang Gadis Cantik Jelita Yang Memesan Kamar Di Neraka dan Akhirnya Tekabul, Merinding!
Sumber: Google.com
Pada suatu hari , seorang gadis yang terpengaruh dengan cara hidup masyarakat Barat menaiki sebuah minibus untuk menuju ke tujuan di wilayah Iskandariah . Sayangnya meskipun tinggal di bumi yang terkenal dengan tradisi keislaman , pakaian gadis tersebut sangat mencolok . Bajunya agak tipis dan seksi hampir terlihat segala yang patut disembunyikan bagi seorang perempuan dari pandangan pria atau mahramnya .

Gadis itu dalam lingkungan 20 tahun . Di dalam bus itu , ada seorang tua yang dipenuhi uban menegurnya : ” Wahai pemudi ! Alangkah baiknya jika kamu berpakaian yang baik , yang sesuai dengan ketimuran dan adat serta agama Islam kamu , itu lebih baik dari kamu berpakaian begini yang pastinya menjadi korban pandangan liar kaum pria …. ” Nasihat orang tua itu .

Namun, saran yang sangat bertetapan dengan tuntutan agama itu dijawab oleh gadis itu dengan jawaban yang mengejek : ” Siapalah kamu hai orang tua ? Apakah kamu mencoba meingatkan aku supaya menutup aurat sepenuhnya sedangkan tua kandungku sendiri tidak pernah menasihatiku ? Apakah kamu ingin aku berpakaian menutup aurat sedangkan aku masih ingin bebas menayangkan tubuh ku di depan umum ? Apakah di tangan kamu ada  kunci syurga ? Atau apakah kamu memiliki semacam kekuatan yang menentukan aku bakal berada di surga atau neraka ?

“Setelah menghamburkan kata – kata yang sangat menghiris perasaan orang tua itu , gadis itu tertawa mengejek panjang . Tidak cukup hanya itu , si gadis lantas mencoba memberikan ponselnya kepada orang tua tadi sambil melafazkan kata – kata yang lebih dahsyat . ” Jika ISLAM itu BENAR , tempatkan rumahku di Neraka , juga handphone ku ini dan hubungilah Allah serta tolong tempatkan sebuah kamar di neraka jahanam untukku , ” katanya lagi lantas tertawa meledek tanpa mengetahui bahwa dia sedang mempertikaikan hukum Allah dengan begitu biadab .

Orang tua tersebut sangat terkejut mendengar jawaban dari si gadis manis . Sayang sekali , wajahnya yang ayu tidak sama dengan perilakunya yang buruk . Penumpang – penumpang yang lain turut terdiam bahkan ada yang menggelengkan kepala kebingungan . Semua yang di dalam bus tidak menghiraukan gadis muda yang tidak menghormati hukum – hukum agama itu dan mereka tidak ingin menasehatinya karena khawatir dia akan akan menghina agama dengan lebih parah lagi .

Sepuluh menit kemudian bus pun tiba di halte . Gadis seksi bermulut sengit tersebut tertidur di depan pintu bus . Puas sopir bus termasuk para penumpang yang lain mengejutkannya tapi gadis tersebut tidak sadarkan diri . Tiba tiba orang tua tadi memeriksa nadi si gadis . Sedetik kemudian dia menggeleng . Gadis itu telah kembali menemui Tuhannya dalam keadaan yang tidak disangka .
Para penumpang menjadi cemas dengan berita yang menggemparkan itu . Dalam suasana kelam kabut itu , tiba tiba tubuh gadis itu terjatuh ke pinggir jalan. Orang banyak segera berkejar untuk menyelamatkan jenazah tersebut . Tapi sekali lagi mereka terkejut . Sesuatu yang aneh menimpa jenazah yang terbujur kaku di jalan raya . Mayatnya menjadi hitam seolah – olah dibakar api . Dua tiga orang yang mencoba mengangkat mayat tersebut juga keheranan karena tangan mereka terasa panas dan hampir terbakar sebaik saja menyentuh tubuh si mayat . Akhirnya mereka memanggil pihak keamanan menyiapkan mayat itu .

Begitulah kisah ngeri lagi memilukan yang menimpa gadis malang tersebut .  Apakah hasratnya memesan sebuah kamar di neraka dimakbulkan Allah ? Na’uzubillah , sesungguhnya Allah itu Maha Berkuasa di atas segala sesuatu . Sangat baik kita jadikan iktibar dan pelajaran dengan kisah benar ini sebagai Muslim sejati. Jangan sesekali kita mempertikaikan hukum Allah maupun sunnah Rasul – Nya saw dengan degradasi atau mengejek. Kata kata seperti ajaran Islam tidak sesuai lagi dengan arus modernitas dunia hari ini atau sembahyang tidak akan buat kita jadi kaya dan sejenisnya adalah kata – kata yang sangat kasar dan menghina Allah , pencipta seluruh alam .

Ingatlah teman , kita bisa melupakan kematian , tetapi kematian tetap akan terjadi kepada kita . Hanya waktunya saja yang akan menentukan kapan kita akan kembali ke alam barzakh . Janganlah menjadi orang yang bodoh , siapakah orang yang bodoh itu ? Mereka itulah orang yang ingin melawan Tuhan Rabbil ‘alamin . Bila Anda enggan melaksanakan perintah Tuhan berarti Anda ingin melawan perintah Tuhan .

Sewaktu di sekolah anda tunduk dengan hukum sekolah , dalam pekerjaan anda tunduk dengan hukum yang digambar oleh majikan anda , di dalam negeri anda tunduk di bawah hukum negara Anda . Begitu terobsesi sekali anda terhadap hukum itu sehingga terlalu prihatin takut kalau melanggar hukum tersebut . Bila anda berpijak di bumi ini , anda juga tunduk dengan hukum yang  telah di gubal oleh yang pemilik yang membuat bumi ini . Sama samalah kita memohon agar Allah selalu memberi kita petunjuk di atas jalan yang benar dan agar Dia memberikan kekuatan agar kita selalu dapat menjaga lidah kita , amin . Kisah ini dibagi dan diceritakan bersama oleh sahabat saya sendiri yang berasal di Malaysia dan kini berada di perantauan sana.


Sumber: Berbagai Sumber

Subhanallah! Inilah Amalan Sederhana Yang Paling di Sukai Rasulullah di Banding Beribadah di Mesjid Nabawi Sekalipun

- Dalam rangka menambah pahala
kebaikan, jika disuruh memilih antara mengantar tetangga memenuhi keperluannya, misalkan ke Rumah Sakit atau ke kelurahan, dengan beri'tikaf sebulan penuh di masjid Nabawi, manakah yang akan kita pilih?

Subhanallah! Inilah Amalan Sederhana Yang Paling di Sukai Rasulullah di Banding Beribadah di Mesjid Nabawi Sekalipun
Sumber: Ummi-online.com
 Kebanyakan tentu saja memilih beribadah di masjid Nabawi, karena merasa beribadah di masjid tersebut nilai pahalanya 1000 kali lebih baik dibanding beribadah di masjid lainnya, tapi ternyata tidak demikian dengan Rasulullah, beliau bersabda dalam sebuah hadits hasan:
"Aku menolong untuk memenuhi suatu hajat dari saudaraku lebih aku sukai dari beri'tikaf di masjid Nabawi sebulan penuh." 

Maasya Allah, betapa luar biasa akhlak Rasulullah yang mengutamakan membantu manusia lainnya dibanding ibadah berdiam diri di masjid. 

Oleh karena itu, kita yang mengaku umatnya dan mencintai Beliau, sudah seberapa banyak membantu orang di sekitar kita untuk memenuhi hajat kebutuhannya? 

Ataukah kita asyik 'beribadah' sendirian, seperti membaca Quran, mendengar ceramah pengajian, dan ibadah pribadi lainnya, namun abai terhadap tetangga yang kelaparan, tak peduli dengan kerabat yang terlilit utang, dan ogah membantu teman yang membutuhkan pertolongan. 

Ketahuilah bahwa Rasulullah merupakan kekasih Allah, pilihannya seharusnya menjadi petunjuk bagi kita untuk mengutamakan menolong sesama. Wallaahualam. 

Sumber: Ummi-online.com

Inilah Golongan Manusia Paling Merugi di Dunia dan Akhirat, Hindari!

- Katakanlah: "Apakah akan Kami posthukan
kepadamu tentang orang-orang yang paling merugi perbuatannya? Yaitu orang-orang yang telah sia-sia perbuatannya dalam kehidupan dunia ini, sedangkan mereka menyangka bahwa mereka berbuat sebaik-baiknya. Mereka itu orang-orang yang telah kufur terhadap ayat-ayat Tuhan mereka dan (kufur terhadap) perjumpaan dengan Dia [maksudnya, tidak beriman kepada pembangkitan di hari Kiamat, hisab dan pembalasan], maka hapuslah amalan- amalan mereka, dan Kami tidak mengadakan suatu penilaian bagi (amalan) mereka pada hari Kiamat. Demikianlah balasan mereka itu neraka Jahannam, disebabkan kekafiran mereka dan disebabkan mereka menjadikan ayat-ayat-Ku dan rasul-rasul-Ku sebagai olok-olok." (QS Al Kahfi [18]: 103-106)

Harta, jabatan, rupa, gelar, popularitas dan segala pernak-pernik dunia serta kuantitas amal tak jarang memperdaya banyak orang. Sehingga muncullah egoisme, ujub (membanggakan diri sendiri), merasa paling baik, hebat, shalih dari orang lain. Menganggap diri sendiri "The Best". 

Inilah Golongan Manusia Paling Merugi di Dunia dan Akhirat, Hindari!
Sumber: Ummi-online.com
Boleh jadi ia memang “The Best” di mata kebanyakan manusia. Namun, apakah juga ia termasuk orang yang paling hebat, bahagia dan shalih di sisi Allah swt? 

Ayat di atas gamblang mengungkap, ada orang—termasuk keluarga, organisasi, partai, jama'ah atau bangsa—yang terperdaya dirinya sendiri, merasa telah banyak berbuat kebaikan sehingga menganggap dirinya "The Best". Namun, ternyata di sisi Allah pada hari kiamat kelak termasuk golongan paling merugi.
 
Menakar Untung Rugi dengan Neraca Ilahi
Ketika Allah swt berfirman, "Katakanlah: "Apakah akan Kami posthukan kepadamu tentang orang-orang yang paling merugi perbuatannya? Yaitu orang-orang yang telah sia-sia perbuatannya dalam kehidupan dunia ini, sedangkan mereka menyangka bahwa mereka berbuat sebaik-baiknya", maka ayat ini memberi kita pemahaman bahwa neraca dan timbangan untung-rugi bukanlah berdasarkan penilaian hawa nafsu atau pandangan kebanyakan orang. Melainkan, harus diukur dan ditakar dengan neraca Allah.
Seseorang secara subyektif dapat saja menilai dirinya telah melakukan banyak kebajikan. Namun, ternyata Allah memvonisnya termasuk "orang-orang yang telah sia-sia perbuatannya dalam kehidupan dunia ini". Karenanya, takaran yang benar dalam mengukur untung-rugi, bahagia-sengsara serta baik-buruk adalah neraca Allah, yang absolut kebenarannya.
 
Siapakah Manusia yang Paling Merugi?
Tentang siapa yang paling merugi perbuatannya dalam ayat tersebut, terdapat beberapa pandangan para sahabat dan ulama.
Imam Bukhari meriwayatkan dari Mush'ab bin Sa'ad, ia berkata, "Aku bertanya kepada ayahku (yakni Sa'ad bin Abi Waqqash ra) tentang firman Allah, "Katakanlah: "Apakah akan Kami posthukan kepadamu tentang orang-orang yang paling merugi perbuatannya?", apakah mereka itu Al Haruriyah, (yakni kelompok Khawarij)? Dia menjawab, "Tidak. Mereka adalah kaum Yahudi dan Nasrani. Adapun orang-orang Yahudi (disebut paling merugi) karena mereka telah mendustakan Muhammad saw. Sementara orang-orang Nasrani (disebut paling merugi) karena mereka mengkufuri surga sambil mengatakan tidak ada makanan dan minuman di dalam surga. Al Haruriyah adalah orang-orang yang melanggar perjanjian Allah sesudah perjanjian itu teguh. Dan Sa'ad (yakni ibnu Abi Waqqash) menamakan mereka dengan sebutan orang-orang fasik." (HR Bukhari, no. 4359)
Sementara Imam Ibnu Katsir (Lihat Tafsir Ibnu Katsir III/329) mengutip pendapat Ali bin Abi Thalib ra, Dhahhak dan lain-lain, bahwa mereka (yang paling merugi yang dimaksud dalam ayat tersebut) adalah Al Haruriyah (Khawarij).
Dalam kajian Ibnu Katsir, itu artinya bahwa ayat ini mencakup Al Haruriyah sebagaimana mencakup kaum Yahudi, Nasrani dan lainnya. Jadi, ayat tersebut bukan turun untuk satu kelompok tertentu saja, melainkan bersifat umum. Sebab, ayat ini Makkiyah sebelum kaum Yahudi dan Nasrani menjadi mitra bicara (khithab) dan sebelum adanya kelompok Khawarij.
Dengan demikian, ayat tersebut bersifat general dan berlaku bagi siapa saja. Baik Ahli Kitab, orang-orang musyrik dan orang-orang sesat lainnya, yang menyembah Allah dengan cara yang tidak diridhai dan tidak syar'i, sedangkan ia menyangka apa yang dilakukannya benar dan amalnya diterima, padahal kenyataannya ia benar-benar telah salah dan amalnya tertolak.
Hal ini seperti disinggung Allah dalam firman-Nya, QS Al Ghaasyiyah (88): 2-4, "Banyak muka pada hari itu tunduk terhina, bekerja keras lagi kepayahan. Memasuki api yang sangat panas (neraka)." Juga firman-Nya, "Dan Kami hadapi segala amal yang mereka kerjakan (yakni amal-amal mereka yang baik-baik yang mereka kerjakan di dunia, amal-amal itu tak dibalasi oleh Allah karena mereka tidak beriman), lalu Kami jadikan amal itu (bagaikan) debu yang berterbangan." (QS Al Furqaan [25]: 23)
Atau dalam QS An Nuur [24]:39, "Dan orang-orang kafir amal-amal mereka adalah laksana fatamorgana di tanah yang datar, yang disangka air oleh orang-orang yang dahaga, tetapi bila didatanginya air itu dia tidak mendapatinya sesuatu apa pun."
Ketiga ayat tadi menunjukkan, orang-orang kafir, karena amal-amal mereka tidak didasarkan iman, tidak mendapat balasan dari Tuhan di akhirat meski di dunia mereka mengira akan mendapatkannya.         
 
Balasan Bagi Manusia yang Paling Merugi
Di dalam ayat tersebut, Allah juga menyebutkan balasan bagi manusia yang paling merugi, yaitu: 
1. Terhapusnya amalan-amalannya, "maka hapuslah amalan- amalan mereka."
2. Terkoyak-koyaknya kehormatan dan kemuliaannya, "...dan Kami tidak mengadakan suatu penilaian bagi (amalan) mereka pada hari Kiamat."
3. Disiksa di neraka Jahannam, "Demikianlah balasan mereka itu neraka Jahannam"
Terkait dengan ayat di atas, Rasulullah bersabda, "Sesungguhnya nanti pada hari Kiamat akan datang seseorang yang besar dan gemuk, namun di sisi Allah beratnya tidak bisa mengungguli sayap seekor nyamuk." Lalu Nabi Saw bersabda, "Bacalah", dan Kami tidak mengadakan suatu penilaian bagi (amalan) mereka pada hari Kiamat…" (HR Bukhari, no. 4360).
Artinya tidak ada pahala bagi mereka. Amalan mereka justru memicu siksa dan tidak ada kebaikan mereka yang bisa ditimbang di hari Kiamat. Sebab, selama di dunia mereka menimbang untung-rugi serta baik-buruk dengan neraca nafsu dan variabel-variabel dunia yang menipu. Dan orang yang tidak memiliki kebaikan di akhirat berarti tempatnya di neraka. Naudzubillahi min dzalik.
 
5 Sebab Menjadi Manusia Paling Merugi
Ayat di atas menyinggung beberapa faktor yang menjadikan seseorang menjadi manusia yang paling merugi di dunia dan di akhirat. Di antaranya:
1. Melakukan amal yang sia-sia, tidak berdasarkan aturan yang disyariatkan dan tidak diridhai oleh Allah swt. Faktor ini kita pahami dari firman-Nya, "Yaitu orang-orang yang telah sia-sia perbuatannya dalam kehidupan dunia ini."
2. Mengkufuri ayat-ayat Allah
3. Mengkufuri hari kebangkitan dan hari akhir. Keduanya tercermin dari firman-Nya, "Mereka itu orang-orang yang telah kufur terhadap ayat-ayat Tuhan mereka dan (kufur terhadap) perjumpaan dengan Dia" [Maksudnya: tidak beriman kepada pembangkitan di hari Kiamat, hisab dan pembalasan].
4. Mereka mengolok-olok ayat-ayat Allah.
5. Mereka juga mengolok-olok para rasul Allah. Kedua hal ini termaktub dalam firman-Nya di atas, "...mereka menjadikan ayat-ayat-Ku dan rasul-rasul-Ku sebagai olok-olok."

Sumber: Ummi-online.com

Contact Us

Nama

Email *

Pesan *