Beginilah 7 Kiat dan Cara Menjadi Kaya Raya Dalam Pandangan Islam

asalbagikan - Apa sih pendapat Anda tentang kekayaan?
Punya mobil mewah, rumah tingkat, tas dan jam tangan bermerk, serta memiliki sepuluh cabang restoran? Jika itu semua kriteria kaya raya menurut kita, maka kita sedang terjebak dalam dunia paganisme dalam cerita babad modern.

Beginilah 7 Kiat dan Cara Menjadi Kaya Raya Dalam Pandangan Islam
Sumber: Google.com
Budaya paganisme itu mengukur segala sesuatu dari perspektif kesenangan dan semua yang serba materi? kita sudah tahu, mungkin saat ini sedang mengangguk-anggukkan kepala. Sedangkan yang belum tahu, mungkin malah mengerutkan dahi tanda bingung. 

Bukankah Rasulullah Saw diutus untuk menyibakkan segala bentuk budaya paganisme. Tujuannya hanya satu yaitu meng-Esa-kan Allah dan membenarkan Muhammad sebagai utusan Allah. 

Kalau selama ini hati kita selalu ingat pada mobil, kerja, rumah, jam tangan bermerk, tas eksklusif, dan teman-temannya itu. mungkin kita tengah dilalaikan dari tujuan utama dakwah Rasulullah; tiada tuhan lain selain Allah dan Muhammad adalah utusan-Nya. 

Jadi, barangsiapa hatinya selalu ingat pada Allah maka sesungguhnya ia sudah memiliki kekayaan yang berlimpah. Loh kok bisa gitu? Ya bisalah, karena Allah akan selalu memenuhi hatinya, muncul dalam lisan dan pikirannya. Maka tenanglah mereka yang hatinya tidak dilalaikan dari mengingat Allah. 

Nah apakah perlu seorang Ummi juga kaya harta? tentu saja sangat perlu. Jangan lupa, ada Khadijah binti Khuwailid mulia yang bisa dijadikan contoh kita. Sosok mulia Khadijah menjadi inspirasi bagi kita untuk menjadi seorang Ummi kaya raya tentu saja selain kaya hatinya. Berikut penulis sertakan tips agar Ummi memiliki kekayaan berlimpah baik kaya hati maupun harta: 

1. Tumbuhkan dalam hati kita bahwa uang, jabatan dan segala perhiasan dunia ini adalah sementara. 

Kalau hidup hanya ‘dari uang, demi uang dan untuk uang’ maka apa kabar jiwa ketika ia mengalami kebangkrutan. Tidak banyak orang bisa bertahan ketika mengalami kesulitan seperti ini. Maka, mari menjadi Orang yang mempesona dengan kekuatan iman bukan kekuatan uang. 

2. Jadilah insan yang pandai untuk menerima segala apa yang telah Allah berikan dan mensyukurinya. 

Sahabat Ummi, besar ataupun kecilnya rejeki yang kita terima, sebenarnya terletak pada rasa cukup kita. Jika rejeki yang mungkin sedikit kita rasakan cukup, insyaallah kita semua tidak akan pernah mengeluh kala kurang atau berlebih. Karena ternyata ketika rasa cukup ini tidak kita hadirkan dalam hati kita, berapa pun besarnya rejeki akan terasa sedikit bahkan kurang bagi kita.
 
3. Rejeki dari Allah ternyata jauh lebih banyak dari apa yang kita sangka
Siapa bilang rejeki itu hanya uang? Sahabat Ummi, rejeki dari Allah itu tidak hanya uang, tapi juga kesehatan, anak yang menyenangkan, suami yang shalih, kesempatan dari Allah untuk tersenyum hari ini pun bagian dari rejeki Allah. Maka jangan persempit pandangan kita tentang rejeki. Bayangkan saja seorang pengusaha dalam sehari mendapatkan uang sebanyak Rp 100.000.000,00 tapi ternyata ia menderita kanker hati, hidupnya bahkan diprediksi dokter kurang dari 3 hari. Akankah uang itu bisa menyelamatkannya dari mati? Tidak kan? maka dari itu uang bukan satu-satunya hal yang harus terus kita inginkan. 

4. Jadikan shalat dan sabar sebagai penolong
Mau kaya? mau sukses ? mau mapan? tapi sudah salat belum? sudah sabar belum? karena orang yang salat itu menghadapkan seluruh potensinya, kehidupannya dan ghayah (tujuannya) untuk Allah. Sedangkan orang yang sabar itu, dia tidak akan diam untuk menerima, tapi berupaya sekuat hatinya untuk merubah keadaan. 

Sahabat Ummi ingatkan tentang ayat di Surat Ar-Ra’du ayat 11 yang berbunyi, ‘innallaha la yughayyiru maa biqaumin hatta yughayyiruu maa bi anfusihim’ (Allah tidak akan merubah suatu kaum, kecuali kaum tersebut merubah diri mereka sendiri). Jadi, kita harus berupaya merubah keadaan kita, Allah pasti akan membantu kita selama tujuan kita baik. 

5. Tingkatkan kecerdasan Ummi untuk mengelola keuangan
Belajar mengelola pengeluaran, investasi, dan tabungan dengan baik. Agar jangan sampai pengeluaran lebih besar daripada pendapatan. 

6. Berani berinvestasi
Jangan berdiam diri, ayo bergerak dan putuskan berinvestasi. Kalau muncul pertanyaan, mungkin tidak ya Ummi bisa sukses berinvestasi, jualan kerudung online misalnya? Jawabannya pasti bisa, kenapa tidak. Kita diwariskan gen berbisnis oleh Rasulullah. Kalau gagal, coba lagi dan coba terus. Barangkali ada yang harus diperbaiki dari cara kita mengatur, menyusun strategi bisnis, hingga masalah promosinya yang mungkin salah sasaran. Maka mari kita genggam dunia, dan memenuhi hati kita dengan tujuan akhirat. 

7. Sekaya dhuha, seistimewa sedekah dan seberkah Al-Waqiah
Minta kepada Allah rezeki yang diberkahi, ditampakkan, dilancarkan, dilapangkan dan dimudahkan jalannya. Lalu Rasul pun menganjurkan sedekah, agar kita tahu bahwa jangan terpukau dengan banyaknya rejeki. Tapi perhatikan sejauh mana kemanfaatannya. Agar semakin banyak orang yang kita sedekahi, semakin banyak juga yang mengenal kita dan akhirnya akan mendoakan kebaikan untuk kita. Terakhir jadikan Al-Waqiah sebagai amalan, tapi jangan lupakan tilawah harian kita lainnya. Jangan sampai karena ingin kaya, tapi yang kita baca cuma satu surat saja tiap harinya. Rasul pun menganjurkan kita untuk mengkhatamkan Al-Qur’an dalam waktu 3, 10, atau 30 hari. Mana saja yang mudah, silahkan amalkan asalkan tetap dijalankan dengan istiqomah lillahi ta’ala.
Wallahua’lam bishawab. Semoga bermanfaat. 


Sumber: Ummi-online.com

Related Posts

Beginilah 7 Kiat dan Cara Menjadi Kaya Raya Dalam Pandangan Islam
4/ 5
Oleh

Contact Us

Nama

Email *

Pesan *